Angalai Lobohede

Ia adalah nasab dari pura-pura buta akibat terlalu lama mencintai yang telanjur dekat. ia murid sekaligus juga guru bagi orang-orang yang mudah ditinggalkan karena enggan melupakan. Cobalah kau berdiri di kejauhannya maka engkau hanyalah tinggal lelehan lilin yang sedikit melukai kerjap mata. Ir.    25/12/2022

___ Aku pikir.. setelah 'ku berikan apa yang kamu mau, Kamu akan melakukan hal yang sama, Ternyata.. yang kamu lakukan justru berbeda,  Kamu.. bahkan tak berpikir bagaimana dengan luka yang kamu beri, Tak cukupkah? Apakah rasa percayaku adalah hal yang tak penting? Seremeh itukah aku di matamu?  Dengan mudah kamu berbalik, Lantas, tanpa aba-aba kau berikan aku sebuah pengkhianatan, Padahal.. percayaku tak 'ku berikan pada setiap orang, Dan kamu, kamu dengan mudahnya menghancurkannya,  Rasa percayaku, Hatiku, Kamu hancurkan dengan tanpa rasa, Menyisakan luka dan rasa sakit tanpa penawarnya,  Kamu.. membuatku semakin tersiksa, Membuatku semakin sulit untuk percaya, Padahal.. kamu yang 'ku harap bisa menyimpan segalanya, Tanpa pernah berpikir untuk menjadi sosok pemberi luka. Sabu Raijua

Bagimu aku sedang melucu Berkata cinta disertai tangis haru Tak butuh waktu lama aku menyukaimu Hingga aku yakin kini selalu merindukanmu Bagimu aku sedang bergurau Bermain kata hingga tak sadar jika perasaanku jujur Kamu tak menaruh percaya Meninggalkanku tanpa banyak tanya Di sini, aku masih menyimpan semua rasa Yang tak pernah kau ingin tahu bagaimana rupanya Bahagiaku, hingga cemburuku dan kecemasanku saja tak kau anggap Sebab kau masih saja anggap aku tak sungguh-sungguh punya cinta Ku perjuangkan kamu sampai aku lelah Aku lupa jika hatiku juga harus bahagia Aku berkutat hanya denganmu Hingga tak pedulikan orang yang mencintaiku Tapi yang aku butuh nyatanya bukan kamu Bukan balasan atas perasaan dan perjuanganku Tapi ketenangan hatiku yang selama ini kamu acuhkan Hingga kamu buatku lupa, jika aku pun layak mendapatkan cinta Jika kelak aku pergi jauh, maaf Memutuskan untuk berhenti mengejarmu Bukan karena aku malu sebab kamu tak sadari itu Hanya saja aku ingin kamu lebi...

Dear kamunya aku Lagi-lagi ini masalah hati. Tentang keikhlasan dan kerelaan menerima segala ketetapan.  Melepaskan beban yang membuat ketidaknyamanan, mengikhlaskan yang menyakiti hati dalam sebuah kepasrahan, ternyata yang kita punya bukan berarti juga hak kita.  Ada hal-hal yang tak bisa kita genggam sempurna. Meski kita berjuang dan habis-habisan mempertahankannya.  Terima kasih, kamunya aku, yang selalu menampung keluh kesahku. Berbagi tawa dan jadi pendengar setia meski ragamu pun lelah tak terkira.  Tempat buang sampah yang begitu sempurna, sebab kau selalu menampungnya dengan penuh cinta.  Semoga semua yang sulit dapat segera teratasi, membawa berkah dan jadikan aku lebih dewasa lagi.  Rebahlah Beristirahatlah, meski bukan pundakku yang kau sandari, namun doaku senantiasa menyertai. Seperti doamu yang selalu jadi pelindungku, meski ragamu tak di sisi. 

______ Terkadang aku heran  jika memang hadir ku tak pernah diinginkan lantas mengapa kau buat ku berada di ambang menunggu tanpa kepastian Jika memang nyaman mu padaku sudah hilang lebih baik katakan dan lepaskan jika memang sudah tak ada kata nyaman  Dan jika yang ada dibenak mu hanya rasa kasihan  sungguh kau memang manusia yang sangat kejam Kau buat ku berada dalam keadaan yang bertahan sulit untuk pergi pun aku yang sakit  Aku lebih baik di lumpuhkan oleh kata kata mu yang tajam  dari pada harus di pandang oleh rasa simpati mu akan kemanusiaan Mungkin kau tak berniat demikian namun sikap mu padaku itu yang membuktikan.

Serupa lukisan belum selesai Nyaris tak bisa kumaknai isyaratmu Apa cinta masih bisa diharapkan Selagi rahasia mengabadi jadi misteri Seibarat hasrat berderet memanjang Menanti hadirnya selarik senyum Serupa pelangi memancarkan cahaya Temaran manakala mendung memekat Mengaburkan cuaca dan pandang mata Mengingatkan pada janjiñjanji mawar Meski pada akhirnya keraguan berjajar Menjadikan diri membeku serupa batu Sabu, Maret 2023