Beda Alam
Lagi-lagi ini masalah hati. Tentang keikhlasan dan kerelaan menerima segala ketetapan.
Melepaskan beban yang membuat ketidaknyamanan, mengikhlaskan yang menyakiti hati dalam sebuah kepasrahan, ternyata yang kita punya bukan berarti juga hak kita.
Ada hal-hal yang tak bisa kita genggam sempurna. Meski kita berjuang dan habis-habisan mempertahankannya.
Terima kasih, kamunya aku, yang selalu menampung keluh kesahku. Berbagi tawa dan jadi pendengar setia meski ragamu pun lelah tak terkira.
Tempat buang sampah yang begitu sempurna, sebab kau selalu menampungnya dengan penuh cinta.
Semoga semua yang sulit dapat segera teratasi, membawa berkah dan jadikan aku lebih dewasa lagi.
Rebahlah
Beristirahatlah, meski bukan pundakku yang kau sandari, namun doaku senantiasa menyertai. Seperti doamu yang selalu jadi pelindungku, meski ragamu tak di sisi.
Komentar
Posting Komentar